Lingkungan:Cara Pelaku Ritual Suku Mandar Melestarikan Tanaman yang Digunakan dalam Ritual Adat

    Banyuwangi merupakan kabupaten yang berada di ujung pling timur Provinsi Jawa Timur. Di sebelah utara, Banyuwangi berbatasan dengan Kabupaten Situbondo. Sedangkan, sebelah timur berbatasan dengan Selat Bali dan sebelah selatan dengan Samudra Hindia. Posisi tersebut yang membuat Banyuwangi memiliki keanekaragaman pemandangan alam, kekayaan seni dan budaya, serta adat tradisi.
    Banyuwangi memiliki keanekaragaman suku, budaya, dan adat istiadat. Keanekaragaman inilah yang membuat Banyuwangi menjadi kota yang menarik. Salah satunya adalah Suku Mandar, uniknya suku tersebut berada di suatu perkampungan yang bercampur dengan etnin yang lain yaitu, Etnis Madura, Etnis, Arab, Etnis, Jawa, Etnis Osing, dan Etnis Cina. 
    Suku Mandar memiliki banyak sekali ritual adat yang masih dilestarikan sampai saat ini. Menurut ketua adat Mandar ada beberapa ritual adat yang masih dilaksanakan sampai saat ini dan juga warga sekitar yang tinggal di daerah tersebut masih banyak yang mempercayai tradisi tersebut meskipun bukan dari Etnis Mandar.
    Bapak Faisal menuturkan "Banyak sekali mbak ritual adat yang masih kami laksanakan yaitu, petik laut, saulak, dan puter giling".
    Beliau juga menuturkan bagaimana ritual tersebut dilaksanakan, kapan dilaksanakannya, mengapa dilaksanakan, dan masih banyak lagi yang beliau tuturkan. Tetapi hal yang menarik yaitu banyak sekali bahan-bahan rtiual adat yang sebagian besar berasal dari tanaman-tanaman. Meskipun banyak sekali tanaman yang digunakan ternyata ada makna tersendiri dari tanaman yang digunakan dalam pelaksanaan ritual adat.
    Dikarenakan banyak sekali jenis tanaman yang digunakan, ketua adat Mandar melakukan penanaman tanaman yang digunakan ritual adat di pekarangan rumahnya. Alasan tersebut dilakukan karena belum tentu waktu pelaksanaan ritual adat nantinya tanaman tersebut ada di pasar.
    "Enak mbak, kalau semisal kita menanam tanaman yang dipakai waktu ritual adat nanti. Jadi tinggal ambil aja di pekarangan rumah. Ga usah bingung lagi nyari dimana atau ga usah bingung juga beli di pasar," tutur Bapak Faisal selaku Ketua Adat Mandar.
     Dengan kegiatan tersebut, beliau juga menuturkan bahwa kegiatan tersebut juga dimaksudkan untuk melestarikan tanaman yang digunakan dalam ritual adat. Tidak hanya menggunakan saja tetapi juga melestarikan tanaman tersebut dengan menanam tanaman yang digunakan di pekarangan depan rumahnya.



Dari beberapa gambar tersebut adalah dokumentasi dari beberapa tanaman-tanaman yang ditanam di pekarangan depan rumah Ketua Adat.

Komentar

Postingan Populer